PUISI BERANTAI
WISUDA MA MADINATUNNAJAH 2
Part 1.......
Hari ini purna sudah tugasmu
Menanti saat terakhir Aku sebagai muridmu
Tertunduk tenggelam dalam kenangan
Wahai Pahlawan pendidikan
Engkau yang seringkali kami takuti
Engkau yang kadang melucu
Pun Engkau yang kadang menasihati
Adalah Engkau Guru - guru kami
Sajak tentangmu takan pernah surut
Kata yang mengalir tak mampu mengurai
Tak seterang lilin yang kan terbakar
Kau tetap terang hingga perpisahan
Maafkan
kami
Atas kebodohan nafsu kami
Atas kebodohan nafsu kami
Atas nasihat yang kami langgar
Atas perintah yang tak kami lakukan
Maafkan
kami atas kebisingan saat kau mengajar
Maafkan
kami atas kemalasan saat kami mengejar impian
Tiada
kata dalam lembar terakhir kami
Selain............................
TERIMA
KASIH GURU.
Part 2 .....
Nafas ini tersengal menjerit
Diredam sedih
dekap kerinduan
Tak peduli
khalayak ramai
Perpisahan
selalu menjadi bingkai perih
menghitung
waktu ketika kita tak lagi bertemu
Sesering dulu
saat kita berseragam abu - abu
Tak ada canda menertawai
sang guru
Tak ada tawa
menggunjing pemuda
Wahai sahabat
perjuangan
Disini kita kan
selalu ingat
Ada sahabat
yang menuntun kita
Menuju
kedewasaan
Diantara
kemarahan kita
ada kedewasaan
yang tersirat
Diantara
kebersamaan kita
Ada kasih Tuhan
yang tersurat
Maaf atas lisan
yang tak bertuan
Maaf atas sikap
yang tak berkelakuan
Maaf atas fikir
yang tak tertentukan
Kita tetap
dalam naungan persahabatan
Part 3 .....
Masih ingat ketika pertama melangkah di pintu ini?
seragam abu-abu awal kita bertemu
Kini,...........................
Kita terpisah
dengan seragam - seragam baru
Dengan impian -
impian baru
Di rumah ilmu
ini,
Di pondok
tercinta ini,
Kita berjuang
menggali pengetahuan
yang tercecer
di lisan guru
Tersembunyi di
buku - buku
Di rumah ilmu ini,
Kita merasakan
marah,
Menahan benci
dan dengki
Seringkali
menahan tangis
Tak terkecuali
tertawa ria
Masih ingatkah
kawan?
tentang impian cita kita?
Da’i,dokter, guru, pengusaha atau penyanyi ?
Inilah akhir dari sebuah awal
tentang impian cita kita?
Da’i,dokter, guru, pengusaha atau penyanyi ?
Inilah akhir dari sebuah awal
Pintu terakhir
menuju dunia baru
Semangat wahai
para pejuang
Kita bertemu
sebagai pemenang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar