Minggu, 08 Mei 2016

PUISI BERANTAI

PUISI BERANTAI
WISUDA MA MADINATUNNAJAH 2



Part 1.......

Hari ini purna sudah tugasmu
Menanti saat terakhir Aku sebagai muridmu
Tertunduk tenggelam dalam kenangan
Wahai Pahlawan pendidikan

Engkau yang seringkali kami takuti
Engkau yang kadang melucu
Pun Engkau yang kadang menasihati
Adalah Engkau Guru - guru kami

Sajak tentangmu takan pernah surut
Kata yang mengalir tak mampu mengurai
Tak seterang lilin yang kan terbakar
Kau tetap terang hingga perpisahan

Maafkan kami
Atas kebodohan nafsu kami
Atas nasihat yang kami langgar
Atas perintah yang tak kami lakukan
Maafkan kami atas kebisingan saat kau mengajar
Maafkan kami atas kemalasan saat kami mengejar impian
Tiada kata dalam lembar terakhir kami 
Selain............................
TERIMA KASIH GURU.


Part 2 .....


Nafas ini tersengal menjerit
Diredam sedih dekap kerinduan
Tak peduli khalayak ramai
Perpisahan selalu menjadi bingkai perih

menghitung waktu ketika kita tak lagi bertemu
Sesering dulu saat kita berseragam abu - abu
Tak ada canda menertawai sang guru
Tak ada tawa menggunjing pemuda

Wahai sahabat perjuangan
Disini kita kan selalu ingat
Ada sahabat yang menuntun kita
Menuju kedewasaan

Diantara kemarahan kita
ada kedewasaan yang tersirat
Diantara kebersamaan kita
Ada kasih Tuhan yang tersurat

Maaf atas lisan yang tak bertuan
Maaf atas sikap yang tak berkelakuan
Maaf atas fikir yang tak tertentukan
Kita tetap dalam naungan persahabatan


Part 3 .....


Masih ingat ketika pertama melangkah di pintu ini?
seragam abu-abu awal kita bertemu
Kini,...........................
Kita terpisah dengan seragam - seragam baru
Dengan impian - impian baru

Di rumah ilmu ini,
Di pondok tercinta ini,
Kita berjuang menggali pengetahuan
yang tercecer di lisan guru
Tersembunyi di buku - buku

Di rumah ilmu ini,
Kita merasakan marah, 
Menahan benci dan dengki
Seringkali menahan tangis
Tak terkecuali tertawa ria

Masih ingatkah kawan?
tentang impian cita kita?
Da’i,dokter, guru, pengusaha atau penyanyi ?
Inilah akhir dari sebuah awal
Pintu terakhir menuju dunia baru
Semangat wahai para pejuang

Kita bertemu sebagai pemenang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar